Peningkatan Pertanian Dengan Teknik Hidroponik Menggunakan Bambu di Desa Sukaratu

Salah satu desa permai yang bertempat di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang dan dapat penghargaan sebagai salah satu Ikonik Taman nya, Desa Sukaratu. Kini menjadi desa yang indah karena tersebarnya berbagai taman yang ada serta didukung dengan masyarakat yang gemar bercocok taman di pekarangan rumah.

Lalu dengan adanya rumah bibit terletak di Kp.Kadupugur dan Kp.Lembur Asem, dapat digunakan sebagai tempat pengembangan kreativitas dan keterampilan dalam bercocok tanam serta meningkatkan produktivitas masyarakat khususnya Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mengembangkan rumah bibit menjadi suatu aspek yang sangat dibutuhkan sebab dapat menjadi sumber ladang usaha baru bagi mereka.

Rumah bibit dijadikan rumah pengembangan saat masa penyemaian tanaman. Hal ini dilakukan agar penyemaian yang dilakukan berhasil mencapai masa pembibitan atau sebelum masa pindah tanam kedalam media tanam yang lebih luas.

Saat ini masyarakat khususnya kelompok wanita tani dapat menerapkan pekarangan pangan lestari dengan penanaman tanaman hidroponik sederhana. Semakin terbatasnya lahan, hidroponik hadir sebagai salah satu dari penerapan urban farming yang saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat perkotaan. Begitupun dengan desa, hidroponik sederhana dapat menjadi solusi dalam penerapan pangan lestari.

Penyemaian yang biasanya menggunakan polybag kecil dapat diganti dengan penyemaian memakai rockwool sebagai media semai dan juga pengganti media tanah dalam penanaman konvensional. Bertanam hidroponik menghemat 90% penggunaan air dibanding dengan menanam ditanah.

Prospek yang dihasilkan dari berbudidaya tanaman hidroponik dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan baru bercocok tanam tanpa tanah. Kegiatan penanaman tanaman hidroponik dapat dilakukan disekitar pekarangan rumah maupun di rumah bibit. Hidroponik hadir sebagai alternatif bagi masyarakat pada penerapan pekarangan pangan lestari.

Adanya sosialisasi hidroponik ini menghadirkan minat bagi masyarakat yang hadir dalam acara sosialisasi ini. Dengan ilustrasi media berupa bambu yang mampu menarik perhatian masyarakat. Dalam pelatihan pembibitan tanaman hidroponik, peserta diberi pemahaman melalui materi yang disajikan oleh pemateri serta dilatih dari mulai menyemai benih hingga pemindahan tanaman usia dua minggu ke dalam kit bambu. “Tanaman yang disemai untuk hidroponik harus dijaga layaknya bayi, sebab kekurangan sedikit saja unsur hara dapat mempengaruhi tanaman itu dari pertumbuhan dan perkembangannya.” Kata Ratna selaku pemateri pada kegiatan ini.

Tanaman hidroponik walau hanya dikenal dengan tanaman yang hidup dengan air, namun perawatannya tetap harus dijaga dengan pemberian nutrisi yaitu nutrisi AB Mix. Pemberian nutrisi tidak terlalu sering sehingga dapat menghemat pemberian pupuk. Desa Sukaratu juga memiliki kelimpahan bambu yang tersebar disekitar desa, oleh sebab itu pemanfaatan yang baik serta sebagai solusi agar hidroponik tidak memakai pipa yang harganya lebih mahal, maka bambu sebagai media hidroponik jauh lebih ekonomis, efisiensi dan juga mudah untuk didapatkan. Hal ini pula yang menarik perhatian peserta sebab mereka secara langsung melihat bagaimana membuat hidroponik dari bambu.

Rangkaian kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja yang telah dicanangkan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 76 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berlokasi di Desa Sukaratu, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang yang bekerja sama dengan salah satu dosen Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan selaku DPL yaitu Dr. Ratna Fitry Yenny S.P., M.P dan juga dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Cikeusal menjadi pemateri yaitu Eka Noviyanti S.P.

Tentunya besar harapan dengan adanya sosialisasi ini masyarakat khususnya kelompok wanita tani melalui budidaya tanaman hidroponik di Desa Sukaratu diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berhidroponik, sebagai ladang usaha baru, memunculkan kreativitas anggota Kelompok Wanita Tani (KWT), efisiensi tanah dan air. (*)

Sumber : RadarBanten.co.id
https://www.radarbanten.co.id/peningkatan-pertanian-dengan-teknik-menanam-tanpa-tanah-hidroponik-menggunakan-bambu-di-desa-sukaratu/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja
Open chat
1
Scan the code
Hello 👋
Can we help you?